Koufuku Grafitti Makan Bareng Tambah Nikmat
Makan Makan Sendiri, Minum Juga Sendiri
Koufuku Grafitti adalah anime produksi Studio Shaft yang diadaptasi dari manga karya Makoto Kawai yang diterbitkan di Manga Time Kirara Miracle. Anime ini bertema tentang makanan. Tapi bukanlah lomba makan, berusaha menciptakan makanan paling lezat ataupun menjadi koki nomor satu. Melainkan bagaimana menikmati makanan bersama keluarga.
Cerita diawali dengan Ryou yang hidup sendirian di apartemennya. Bapak ibunya sedang bekerja di luar negeri, nenek yang biasa mengasuhnya baru-baru ini meninggal sedangkan bibinya yang ditugaskan menjadi walinya juga sibuk.
Ryou ini gemar makan. Dia berusaha memasak dengan rasa semirip mungkin dengan hidangan yang biasa disajikan neneknya. Tapi apapun usaha yang dia lakukan tetap rasanya beda.
Di lain tempat, Kirin merengek ke ibunya untuk dibolehkan untuk les kelas seni di Tokyo tiap akhir pekan. Bahkan dia sudah minta izin untuk menumpang ke Akira, bibinya yang sekaligus bibi Ryou. Singkat kata Kirin diperbolehkan untuk mengikuti kelas seni tersebut. Ryou kini mendapat keluarga baru yang datang tiap akhir pekan. Meski baru pertama kali ketemu mereka cepat akrab. Sejak saat itu masakan Ryou menjadi terasa lebih lezat karena dimakan bersama keluarga.
Selain itu mereka juga menjadi akrab dengan Shiina, salah satu teman Ryou di kelas seni. Shiina ini agak kurang beruntung kalau berkaitan dengan air. Sikapnya lebih tenang dan terlihat cerdas. Tapi kalau sudah menikmati makanan, nyaris tidak jauh berbeda dengan Ryou.
Kalau Kurang Ya Nambah
Dalam anime ini tidak dijelaskan secara mendetail bagaimana cara memasak makanan tertentu. Namun diberi penjelasan secara garis besar. Tiap kali mereka makan, animasinya berhamburan blink-blink ditambahkan ekspresi menggambarkan kenikmatan tapi dengan sedikit menggoda. Makanan yang digambarkan pun memiliki detail bagus dan kilapan minyak menambah liar imajinasi penonton.
Lagu opening dikerjakan oleh Rasmus Faber, dinyanyikan oleh Sakamoto Maya. Melodinya unik dan earworm. Tapi lagu ending juga tak kalah menarik. Shinbo tidak menangani seri ini secara langsung, tapi ciri khas Shaft tetap dibawa. Meski tidak seekstrim Monogatari yang meminimalisir detail, sutradara yang mengurusi storyboard menggunakan sudut kamera khas. Membuat orang mudah mengenali ini buatan Shaft.
Sayangnya diluar hal ini, kisah Koufuku Grafitti banyak memiliki kekurangan. Salah satunya interaksi antara Kirin dan Ryou kurang berimbang dengan porsi karakter lain. Bila penonton tidak bisa menikmati interaksi antara dua saudara ini jadinya ya bakal membosankan. Sisi komedi pun nyaris datar. Bagi yang ingin mencoba masakan di anime ini, lebih baik langsung mencari resep aslinya bagaimana. Karena di anime ini tahu-tahu sudah jadi.